Abstrak
Variable-Centered Intelligent Rule System (VCIRS) adalah sistem yang terinspirasi dari Rulebased System (RBS) dan Ripple Down Rules (RDR). Arsitektur sistem diadaptasi dari RBS dan ia mengambil kelebihan-kelebihan dari RDR. Sistem ini mengorganisasikan basis aturan dalam sebuah struktur yang spesial sehingga kemudahan pembangunan pengetahuan, penelusuran pengetahuan yang kuat, dan perbaikan unjuk kerja sistem yang selalu berkembang dapat diperoleh pada waktu yang sama. Dalam paper ini, arsitektur VCIRS dimanfaatkan untuk membangun sebuah sistem pakar yang dapat membantu calon mahasiswa memilih jurusan pada suatu Perguruan Tinggi. Aplikasi sistem pakar ini dapat menangani konsep fuzzy seperti good, high, atau rather high, yang merupakan bagian kalimat yang sangat berarti dalam bahasa sehari-hari. Sistem ini dapat menangani nilai yang tepat/teliti, nilai fuzzy (atau tidak tepat/tidak teliti), dan jenis pertimbangan gabungan, serta mengijinkan istilah fuzzy dan istilah normal untuk digabungkan secara bebas dalam aturan dan fakta. Contoh aplikasi dalam paper ini adalah sebuah sistem berbasis aturan yang menggunakan logika fuzzy dan bilangan fuzzy untuk jenis pertimbangan yang tidak tepat/tidak teliti. Sistem ini menggunakan dua konsep dasar ketidaktepatan/ketidaktelitian, yaitu fuzziness dan uncertainty. Kasus dalam penelian ini adalah pemilihan jurusan di Chinese University of Hongkong dalam bentuk basis aturan yang didalamnya mengandung istilah fuzzy dan istilah normal. Dari uji coba yang dilakukan, didapat hasil yang sesuai dengan hasil dari sistem Z-II, yaitu alat bantu pembangun sistem pakar komprehensif yang dikembangkan di Chinese University of Hongkong, yang menjadi acuan dari paper ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fuzzy VCIRS dapat bekerja dengan baik, serta memberikan hasil yang benar dan dapat dipercaya.
Kata kunci: rule-based systems, VCIRS, knowledge building, knowledge inferencing, knowledge refining, logika fuzzy, bilangan fuzzy
Pendahuluan
Sistem berbasis pengetahuan yang pengetahuannya disusun oleh aturan-aturan disebut Rule-based System (RBS), disebut juga sebuah sistem pakar (expert system). Tempat untuk menyimpan aturanaturan disebut sebuah Knowledge Base (KB). Sebuah RBS “tradisional” menggunakan forward dan backward chaining selama inferencing (inferensia penarikan kesimpulan dan penjelasannya). Melalui proses inference (penarikan kesimpulan) dapat diperoleh jawaban atas pertanyaan seperti: What (apa) hasil dari proses inferensia? How (bagaimana) hal itu dilakukan? Why (mengapa) itu bisa dilakukan? Dalam RBS, pakar harus berhubungan dengan pengetahuan dalam sebuah konteks yang spesifik.
Peneliti: Irfan Subakti Irfan Subakti
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut:
Post a Comment
Post a Comment