Abstrak
Tulisan ini membahas pengembangan suatu sistem yang dapat mendeteksi orang tergeletak memanfaatkan sebuah kamera pengawas. Model pendeteksi orang tergeletak ini dapat dikembangkan sebagai sistem peringatan dini untuk orang tergeletak sehingga orang tersebut bisa mendapat pertolongan secepatnya. Sistem ini dirancang untuk lingkungan dalam ruangan (indoor) menggunakan kamera yang terhubung ke komputer sebagai devais masukan citra. Setiap citra masukan kamera tersebut akan diolah dengan metode background subtraction, thresholding, median filtering, hole-filling, segmentasi objek dan template matching. Pengujian sistem menunjukkan bahwa hasil pendeteksian terbaik (Hit 65.28%, Miss Detection 34.72%, Correct Rejection 54.48%, dan False Alarm 45.52%) didapatkan dari parameter ambang thresholding (tb) dan ambang segmentasi (tv) berturut-turut sebesar 0.07 dan 5, serta penggunaan hole-filling dan median filter berukuran 5×5. Dengan parameter yang sama didapat rata-rata aritmetik akurasi sistem (Ameans) sebesar 59.88%.
Kata Kunci background subtraction, hole-filling, median filtering, segmentasi objek, template matching
Pendahuluan
Sistem yang dapat mendeteksi orang tergeletak dapat sangat bermanfaat untuk memberi peringatan dini pada saat seseorang tergeletak. Hal ini berguna untuk mencegah timbulnya dampak lebih buruk bagi orang tergeletak tersebut. Salah satu contoh penerapan sistem seperti ini adalah peringatan dini adanya seorang manula yang tergeletak di panti jompo. Pada contoh tersebut, pendeteksian dini adanya seorang manula yang tergeletak dapat merupakan permasalahan antara hidup dan mati bagi manula tersebut (Wang, dkk., 2011).
Peneliti: Jemmy Kusuma Candra
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut:
Post a Comment
Post a Comment