Abstrak
Uji makro kandungan urin menggunakan dipstick urin telah dimanfaatkan untuk mengetahui potensi penyakit yang diderita oleh seorang pasien. Namun, pembacaan hasil tes dipstick urin masih sulit dipahami oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya suatu alat bantu untuk memberi informasi dari hasil yang diperoleh dipstick urin. Pada makalah ini, digunakan suatu metode yang mampu memberikan sebuah indikasi sebagai hasil screening test dari dipstick urin menggunakan pendekatan komputasi cerdas. Metode yang digunakan pada makalah ini adalah algoritma heuristik Gravitational Search Algorithm (GSA) dan Artificial Neural Network (ANN). GSA digunakan sebagai algoritma pembelajaran sehingga diperoleh kombinasi bobot dan bias pada arsitektur ANN. Digunakan pula operator disruption untuk menghindari konvergensi dini sebagai kekurangan yang dimiliko oleh GSA. Metode ini diimplementasikan untuk melakukan screening test pada penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada data urinalysis dari 90 pasien. Data ini diperoleh dari hasil pemeriksaan urinalysis di Laboratorium Klinik Utama Popular, Surabaya sejak Januari 2012 sampai dengan September 2013. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode yang diusulkan dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada metode pembandingnya dengan nilai sensivitas dan spesifisitas yang menghasilkan nilai sebesar 100% dan sebesar 77%.
Kata Kunci: Gravitational Search Algorithm, Artificial Neural Network, Urinalysis, Disruption
Pendahuluan
Pemeriksaan kesehatan berdasarkan urin atau yang sering disebut dengan urinalysis berdasarkan pada kandungan urin dapat menunjukkan potensi kelainan pada pasien. Variasi warna urin dapat disebabkan oleh jenis makanan atau obat yang dikonsumsi oleh pasien. Beberapa manfaat urinalysis adalah dapat digunakan untuk mengetahui adanya potensi gangguan hati, diabetes mellitus, infeksi pada ginjal atau saluran kemih. Uji urinalysis terdiri dari dua macam, yaitu uji makroskopik dan uji mikroskopik. Tes mikroskopik dilakukan dengan memutar (centrifuge) urin lalu mengamati endapan urin di bawah mikroskop. Sedangkan tes makroskopik dilakukan dengan cara visual yakni, pemeriksaan urin meliputi penaksiran dari kenampakan, bau, keadaan, dan fisik. Saat ini metode paling umum pada urinalysis adalah uji menggunakan dipstick urin. Uji ini dapat menunjukkan rentang kandungan kimia yang ada pada urin. Uji ini menggunakan reagen strip yang dicelupkan ke dalam urin lalu mengamati perubahan warna yang terjadi pada strip dan membandingkannya dengan grafik warna standar. Dari pengujian ini diperoleh sepuluh zat yang dikandung urin antara lain pH, berat jenis, glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, darah, keton, nitrit, dan lekosit. Dengan melakukan uji urinalysis menggunakan dipstick ini, pasien akan memperoleh nilai kandungan zat pada urin namun terkadang tidak mengetahui makna dari nilai yang ditunjukkan. Jika pasien mengetahui bahwa kondisi urin memiliki kecenderungan abnormal, maka pasien bisa merubah dan memperbaiki pola hidup.
Peneliti: Abidatul Izzah
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut:
Post a Comment
Post a Comment