Abstrak
Makalah ini mengkaji tentang ketahanan metode block-based watermarking pada domain wavelet terhadap gangguan Gaussian blur dan derau acak (random noise) untuk perlindungan hak cita gambar digital. Metode ini menggunakan blok koefisien transformasi wavelet berukuran 3 x 3 sebagai media penanaman watermark. Muatan akan dimasukkan ke dalam blok koefisien wavelet pada lokasi yang acak. Pembacaan kembali informasi yang ditanamkan pada proses watermarking serupa dengan langkah-langkah penanaman. Perbedaannya hanya pada langkah setelah perhitungan koefisien wavelet, yaitu ekstraksi kode biner. Selain itu, skema watermarking ini tidak memerlukan citra asli untuk proses ekstraksi watermark (blind watermarking). Sebagai tolak ukur ketahanannya, digunakan nilai PSNR (Peak Signal Noise Ratio) dan HVS (Human Visual System). Hasil-hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui kekokohan algoritma terhadap serangan.
Kata kunci : koefisien wavelet, block-based watermarking, ketahanan, Gaussian blur, derau acak
Pendahuluan
Citra digital seperti data digital lainnya memiliki karakteristik mudah digandakan dan didistribusikan. Penggunaan internet sebagai platform untuk distribusi data digital telah berkembang dan menyebabkan kekhawatiran tentang penyalahgunaan manipulasi konten digital khususnya citra digital yang perubahannya pun tidak mudah diketahui oleh beberapa sistem visual manusia[1].
Peneliti: Ekasari Nugraheni
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut:
Post a Comment
Post a Comment