Abstrak
Proses diagnosa suatu penyakit baik pada manusia maupun hewan seharusnya dilakukan oleh seorang dokter yang ahli dibidang tersebut. Namun keterbatasan jumlah dokter khususnya dokter hewan dan kesulitan mengakses tenaga medis tersebut menyebabkan sebagian peternak melakukan pengobatan sendiri terhadap ternak mereka yang sedang sakit. Kurangnya pengetahuan para peternak terhadap penyakit hewan dan cara penangannya sering kali mengakibatkan kesalahan diagnosis dan pemberian obat kepada ternak mereka yang sedang sakit. Untuk itulah dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu para peternak untuk melakukan diagnosis awal terhadap penyakit yang mungkin diderita oleh hewan ternak mereka. Pada penelitian ini penulis membangun sebuah sistem pakar yang dapat membantu melakukan diagnosa terhadap penyakit pada babi. Sistem pakar merupakan sebuah aplikasi yang berisi fakta, pengetahuan, dan penalaran yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang membutuhkan keahlian khusus. Teknik penalaran yang digunakan dalam sistem ini adalah penalaran runut balik/backward chaining. Fakta dan pengetahuan sistem diperoleh dari seorang dokter hewan yang memiliki keahlian dalam mendiagnosis penyakit pada babi. Sistem memiliki kemampuan memberikan diagnosis terhadap satu atau lebih penyakit yang diderita oleh seekor babi. Berdasarkan uji beta, ketepatan diagnosis yang diberikan sistem cukup baik (87%).
Kata kunci: sistem pakar, backward chaining, expert system, diagnosa, penyakit babi
Pendahuluan
Sistem pakar merupakan sebuah aplikasi yang memiliki fakta, pengetahuan, dan kemampuan penalaran seperti seorang ahli/pakar untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang khusus/spesifik. Ada dua metode penalaran yang digunakan dalam sebuah sistem pakar yaitu penalaran runut maju/forward chaining dan penalaran runut balik/backward chaining. Forward chaining merupakan bentuk penalaran yang dimulai dari sekumpulan fakta untuk memperoleh sebuah kesimpulan sementara backward chaning merupakan penalaran yang dimulai dari kesimpulan/hipotesis kemudian baru dicari fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Backward chaining sangat cocok digunakan untuk sistem diagnosis karena biasanya proses diagnosis yang dilakukan seorang ahli/pakar dimulai dari hipotesa yang dibuat oleh pakar baru kemudian pakar mencari fakta yang sesuai dengan hipotesa awal yang dibuatnya.
Peneliti: Wisha Alvaliani Wirata
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut:
Post a Comment
Post a Comment