Abstrak
Watermarking merupakan salah satu metode proteksi hak cipta untuk menanggulangi penyebaran karya seseorang secara ilegal. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan algoritma watermarking pada kawasan wavelet dan Discrete Cosine Transform (DCT). Citra warna digunakan sebagai citra host, sedangkan sebagai citra watermark digunakan citra biner berukuran 1/16 citra host. Proses embedding dilakukan berdasarkan Human Visual System (HVS), sehingga diharapkan diperoleh watermark yang tidak kelihatan (invisible watermark). Proses embedding dilakukan dengan algoritma aditif. Pada kedua alihragam yang dikembangkan, watermark disisipkan pada komponen frekuensi tinggi citra. Wavelet yang digunakan adalah wavelet db4. Sedangkan alihragam DCT yang digunakan adalah operasi blok 4x4, yang diharapkan dapat mengurangi beban komputasi. Pengujian menunjukkan bahwa kedua algoritma watermarking secara umum tahan terhadap pemberian derau, operasi geometris citra dan operasi-operasi pengolahan citra. Algoritma watermarking yang dikembangkan kurang bertahan terhadap serangan-serangan tapis lolos-bawah dan tapis median, namun mempunyai unjuk kerja yang sangat baik terhadap serangan tapis lolos-atas.
Kata Kunci: watermarking citra, wavelet, Discrete Cosine Transform (DCT), Human Visual System (HVS)
Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknik pengolahan citra sudah sangat pesat. Perkembangan itu didukung pula oleh komputer dengan kapasitas memori yang besar, sehingga memungkinkan untuk melakukan komputasi dalam waktu yang relatif singkat. Banyak aplikasi yang terdapat dalam teknik pengolahan citra, diantaranya adalah peningkatan citra (image enhancement), pemulihan citra (image restoration), analisis citra (image analysis), sistem kompresi data citra (image compression), dan sistem keamanan data citra.
Peneliti: B. Yudi Dwiandiyanta
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut:
Post a Comment
Post a Comment