Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Merancang dan mengimplementasikan pengembangan modul ajar TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) berorientasi Learning Cycle untuk siswa kelas VIII di SMP N 1 Kubutambahan (2) Untuk mengetahui respon siswa kelas VIII di SMP N 1 Kubutambahan terhadap modul ajar TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang dikembangkan berorientasi Learning Cycle Subyek penelitian adalah ahli isi pembelajaran dan siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kubutambahan tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan yang memakai Model Dick and Carey (1990). Keluaran utama yang dihasilkan berupa modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik peserta didik, model pembelajaran dan sumber belajar, penilaian serta revisi dari ahli isi pembelajaran, dan terakhir respon siswa terhadap pengembangan modul ajar TIK berorientasi learning cycle yaitu dengan menggunakan angket. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, yaitu berupa analisis pembelajaran dan sumber belajar, analisis karakteristik siswa, analisis kevalidan modul ajar dan terakhir analisis data respon siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : telah tercipta sebuah modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle dengan respon siswa tersebar pada kategori sangat positif 8%, positif 12%, cukup 60 %, negatif 12 % dan sangat negatif 12%. Rata-rata skor respon siswa yaitu 96.04, sehingga respon siswa terhadap pengembangan media ini dapat dikategorikan cukup.
Kata – kata kunci : Modul ajar, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), Model Dick and Carey dan Learning Cycle
Pendahuluan
Seorang guru dituntut untuk merancang proses pembelajaran dengan menghadirkan sumber belajar yang tepat agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan. Guru sebagai ujung tombak pendidikan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran serta mampu untuk belajar secara mandiri atau membelajarkan diri sendiri (self instructional) sehingga mencapai kompetensi minimal yang telah ditentukan dan menghadirkan pembaharuan dalam proses pembelajaran untuk peningkatan mutu pendidikan. Mata pelajaran TIK memerlukan sumber dan bahan belajar yang tepat sehingga dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan pembelajaran berlangsung lebih efektif. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 1 Kubutambahan, beberapa faktor yang menyebabkan belum terpenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan adalah sebagai berikut : kurang adanya sumber belajar yang sesuai untuk kondisi siswa, kondisi infrastruktur yang masih minim. Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi TIK, kondisi proses pembelajaran TIK selama ini adalah sebagai berikut: sumber belajar siswa hanya berupa LKS dan belum menggunakan modul ajar yang mampu mengkotruksi atau membangun pemahaman dan pengetahuan siswa untuk belajar secara mandiri dan efektif sesuai dengan waktu yang disediakan.
Peneliti: I Gede Krisna Mahendra
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut:
Post a Comment
Post a Comment