Abstrak
Pada penelitian ini dibahas pengontrolan inventori pemasok yang menggunakan sistem Vendor-Managed Inventory (VMI). Sistem tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan performa perusahaan dalam hal penurunan biaya inventori dan peningkatan tingkat pelayanan pelanggan oleh karena adanya pengurangan waktu siklus pemesanan. Sistem kontrol inventori pemasokan barang berguna untuk memberikan informasi real-time tentang posisi stok di setiap pengecer. Pembaharuan stok pun dapat dilakukan pada saat yang tepat. Penelitian ini menggunakan teknologi Short Message Service (SMS) sebagai media pengiriman data satu arah dari pengecer ke pemasok. Data penjualan diproses melalui penalaran berbasis aturan dengan metode forward-chaining untuk menentukan tingkat ketersediaan stok di setiap pengecer. Dengan menggunakan Rapid Application Development (RAD), aplikasi dikembangkan dengan memodelkan bisnis, data dan proses VMI, kemudian diimplementasi dalam bentuk prototipe. Hasil dari penelitian antara lain: sistem kontrol yang dibangun dapat melakukan transparansi data penjualan dan data stok kepada pemasok, sehingga pembaharuan stok secara berkelanjutan dan otomatis. Arsitektur sistem memperkecil waktu tunggu informasi, menggunakan jalur SMS sebagai jalan pintas distribusi data dari pengecer ke pemasok. Integrasi operasi yang dilakukan oleh pihak pemasok dan pengecer terlaksana secara mandiri, tanpa perlu melibatkan banyak kueri yang menghubungkan basis data yang berbeda-beda. Metode inferensi forward-chaining berbasis aturan yang diterapkan dapat mengolah fakta yang terjadi menyangkut perubahan stok di tingkat pengecer dan menghasilkan peringatan pembaharuan stok, berupa peringatan stok aman, cadangan dan awas.
Kata Kunci : VMI, inventori, pemasokan barang, penalaran berbasis aturan, forward-chaining, RAD
Pendahuluan
Proses bisnis yang dipraktekkan oleh suatu perusahaan senantiasa diarahkan kepada penciptaan nilai yang unik, kelebihan mana dapat diukur dengan uang. Dalam dunia retail secara khusus, mencuat segi bisnis properti. Bagian-bagian ruangan toko retail dan toko serba ada dipilah-pilah untuk menjadi area bisnis dari berbagai produsen: ada toko di dalam toko. Penciptaan nilai sedemikian dikenal dengan vendor-managed inventory (VMI) yang telah dipopulerkan semenjak akhir 1980-an oleh Wal Mart, Procter dan Gamble dengan keuntungan yang signifikan (Cetinkaya et al., 2000), termasuk di dalamnya penurunan biaya inventori untuk pemasok dan pembeli (pengecer), dan peningkatan tingkat pelayanan pelanggan oleh karena adanya pengurangan waktu siklus pemesanan (Achabal et al., 2000 dan Waller et al., 1999). Sejalan dengan perkembangan teknologi di mana pertukaran informasi dapat terjadi semakin cepat dan semakin murah, kontrol inventori seperti ini berkembang pesat (Emigh, 1999). VMI melakukan transparansi data penjualan dan level stok kepada pemasok, yang kemudian digunakan pemasok untuk mengatur inventori dengan lebih baik lewat pembaharuan stok secara berkelanjutan dan otomatis. Dalam sistem VMI, pemasok bertanggung jawab penuh untuk memelihara dan mengontrol inventori yang telah disepakati dengan pihak pengecer sebagai pembeli. Sistem ini menyederhanakan satu langkah dalam arus informasi rantai pasok. Informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh pembeli final pada pengecer segera dapat diketahui pemasok (Gronalt, 2008). Bentuknya yang paling sederhana adalah hanya dengan menggunakan spreadsheet dan surat elektronik (Disney et al., 2003).
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link dibawah ini :
Post a Comment
Post a Comment