Abstract
The problem in this research is the discovered fact that in SMK Negeri 1 Lintau, the number of grade X.TAV students obtain a learning outcomes under the KKM on subject Keterampilan Dasar Elektronika that set by school is 80. 65,39% of students under the KKM and 34,61% of students over the KKM. One of the affect factors is the learning model. This study aimed to see differences in learning outcomes with STAD cooperative learning type and direct instruction. This study uses experimental approach, the population is X.TAV grade students of SMK Negeri 1 Lintau Buo. The Sampling technique is saturated samples. The experiments Class using STAD Cooperative Learning type and the control class using direct instruction. Collected data from results of a study with objective test. Data were analyzed manually to test for normality, homogeneity testing, and hypothesis testing. Results were obtained an average value of students who use STAD Cooperative Learning is 78.13 while students who use direct instructional methods is 68.26. The results of hypothesis using the manually formula get tcount 2,311> 1,701 t table, so that the alternative hypothesis (Ha) is accepted or rejected the null hypothesis (Ho).
Keyword : Model Pembelajaran, Pembelajaran Kooperatif tipe STAD, Pembelajaran Langsung.
Pendahuluan
Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah pada BAB I pasal 1 menjelaskan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Dengan demikian, pendidikan kejuruan merupakan penyelenggaraan jalur pendidikan formal yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan tingkat menengah, yaitu pendidikan menengah kejuruan yang berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jenjang pendidikan formal yang berlaku dikenal pendidikan kejuruan tingkat sekolah menengah atau SMK dengan berbagai program keahlian. Untuk menciptakan lulusan SMK yang memiliki kualitas siap pakai dibidangnya, diperlukan usaha–usaha agar tercapainya kualitas tersebut seperti melengkapi sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta penyempurnaan kurikulum yang menekankan pada pengembangan aspek-aspek yang bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup (Life Skill ) yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri, dan berhasil di masa yang akan datang. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Lintau Buo pada siswa Teknik Audio dan Video (TAV) pada mata Keterampilan Dasar Elektronika ditemukan rata-rata hasil belajar siswa masih rendah, yaitu di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan SMK Negeri 1 Lintau Buo yaitu 80.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut ini :
Post a Comment
Post a Comment