Abstrak
Salah satu penyebab kredit bermasalahberasal dari pihak internal, yaitu kurang telitinya timdalam melakukan survei dan analisis, atau bisa juga karena penilaian dan analisis yang bersifat subjektif.Penyebab ini dapat diatasi dengan sistem komputer, yaitu aplikasi komputer yang menggunakan teknik data mining.Teknik data mining digunakan dalam penelitian ini untuk klasifikasi resiko pemberian kredit dengan menerapkan algoritma Classification Based On Association (CBA). Algoritma ini merupakan salah satu algoritma klasifikasi dalam data mining yang mengintegrasikan teknik asosiasi dan klasifikasi. Data kredit awal yang telah di-preprocessing, diproses menggunakan algoritma CBA untuk membangun model, lalu model tersebut digunakan untuk mengklasifikasi data pelaku usaha baru yang mengajukan kredit ke dalam kelas lancar atau macet.Teknik Pengujian akurasi model diukur menggunakan 10-fold cross validation. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rata-rata nilai akurasi menggunakan algoritma CBA (57,86%), sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai akurasi menggunakan algoritma Naive Bayes dan SVM dari perangkat lunak Rapid Miner 5.3 (56,35% dan 55,03%).
Kata kunci—classification based on association, CBA, data mining, klasifikasi, resiko pemberian kredit
Pendahuluan
Salah satu tanggung jawab sosial PT. Telkom dalam program kemitraan dengan masyarakat sekitarnya adalah memberikan kredit lunak bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Kredit ini bisa diperoleh melalui tahapan pengajuan proposal, survei ke lokasi usaha, wawancara, dan analisis terhadap kelayakan usaha. Semua tahapan ini sebagai proses seleksi untuk meminimalkan terjadinya kredit bermasalah, karena adanya kredit bermasalah akan mengganggu kondisi keuangan PT. Telkom dan menyebabkan berkurangnya jumlah dana yang disalurkan kepada para pelaku UKM periode berikutnya. Sistem seleksi pemberian kredit yang ada saat ini belum efektif menurunkan angka kredit bermasalah, hal ini terlihat pada data kredit PT. Telkom CDC (Community Development Centre) Sub Area Kupang dari tahun 2003 s/d triwulan II tahun 2010, dari 1.054 Mitra Binaan (MB) yang kreditnya disetujui, 46,8% (493 MB) berstatus bermasalah, dan 53,2% (561 MB) berstatus lancar. Pengertian bermasalah adalah MB yang setelah tanggal jatuh tempo pelunasan kredit (per triwulan II tahun 2012), belum melunasi kreditnya.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut ini :
Post a Comment
Post a Comment