Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan suatu aplikasi simulasi dan pembahasan ujian nasional untuk siswa sekolah menengah pertama dengan menggunakan framework Yii, dan (2) mengetahui kualitas perangkat lunak yang dikembangkan berdasarkan ISO 9126.Metode yang digunakan pada penelitian adalahResearch and Development (R&D) dan model pengembangan Waterfall yang terdiri dari : (1) analisis kebutuhan, (2) desain,(3) implementasi (code), dan (4) pengujian.Hasil dari penelitian ini adalah : (1) aplikasi simulasi dan pembahasan ujian nasional dikembangkan menggunakanframework Yii dengan fitur : simulasi dan pembahasan ujian, manajemen user, manajemen soal, manajemen nilai, dan manajemen bookmark, dan(2) berdasarkan hasil pengujian kualitas aplikasi diperoleh nilai functionality sebesar 1 (Baik), hasil pengujian aspek portability dapat dioperasikan pada sistem operasi dan resolusi layar Android yang berbeda (Lolos), pengujian efficiency memperoleh rata – rata response time 3,5 detik dengan Mobitest dan 3,3 detik dengan GTmetrix (Rating Good), perhitungan maintainability index diperoleh nilai sebesar 88 (Tinggi), pengujian reliability diperoleh tingkat kesuksesan 100% (Memenuhi), pengujian usability memperoleh nilai SUS 73 (Acceptable) dan nilai Alpha Cronbach 0,821 (Baik).Sehingga aplikasi simulasi dan pembahasan telah memenuhi standar kualitas ISO 9126.
Kata kunci : Aplikasi Simulasi dan Pembahasan UN, Kualitas Perangkat Lunak, ISO 9126
PENDAHULUAN - Ujian Nasional (UN) merupakan ujian akhir yang digunakan untuk menentukan kelayakan dan kelulusan siswa untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ujian Nasional bagi sebagian siswa sering dirasakan sebagai stressor yang dapat menimbulkan kecemasan (Prawitasari, 2012).
Setiap tahun pelaksanaannya masih banyak terjadi berbagai macam kecurangan yang dilakukan siswa untuk dapat lulus dalam ujian. Menurut data survei yang dilakukan UPI atas pelaksanaan UN tahun 2004-2013, sebanyak 75% dari 597 orang responden yang berasal dari 25 provinsi mengaku pernah menyaksikan kecurangan dalam UN (Suara Pembaharuan, 2013).
Post a Comment
Post a Comment