ABSTRAK - The data encoding of meteorology observation that is still done manually by the observer often create the wrong result of the code. On the other hand, the unstructurized database makes the presentation of data quickly and accurately be constrained. Therefore the aplication that able to manage the data of observation structurally and show it into information that is easy to understand is needed. Test results have shown that the application is capable to encode the weather data automatically and generate output like monthly reports and other reports as required of Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak. It can be concluded that the system had been running according to the purpose of fieldwork.
Keywords: data encoding, weather, observation, Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak
PENDAHULUAN - Stamar Pontianak merupakan unit kerja yang berfungsi memberikan pelayanan berupa informasi cuaca kelautan. Sebagai tasiun Observasi, Stamar Pontianak melakukan kegiatan pengamatan cuaca yang dilakukan oleh seorang observer(pengamat). Pengamatan ini dilakukan tiap jam sekali dari 12 jam operasional Stamar Pontianak. Beberapa unsur yang diamati antara lain suhu, tekanan udara, arah dan kecepatan angin, jenis dan ketinggian awan dan jumlah curah hujan. Pada awal masa operasioanal Stamar Pontianak yaitu pada tahun 2006, data hasil pengamatan hanya disalin dan disandi ke dalam buku Sinop ME 48 dan ME 45 saja. Namun sejak tahun 2008 Stasiun Meteorologi Maritim tidak hanya melakukan penyalinan dan penyandian (konversi data hasil pengamatan kedalam bentuk angka) ke dalam buku Sinop ME 48 dan ME 45 saja, tetapi juga meng-input-kan data tersebut ke dalam Aplikasi Microsoft Excel sebagai alternatif lain penyimpanan data pengamatan atau sebagai softcopy.
Post a Comment
Post a Comment