Abstrak: Di Indonesia, kebutuhan akan kemampuan bahasa Mandarin sudah mulai terlihat. Banyak sekolah saat ini sudah melibatkan bahasa Mandarin dalam kurikulumnya, termasuk Sekolah Dasar (SD). Sementara itu permasalahan utama dalam pembelajaran bahasa Mandarin adalah bentuk intonasi ataupun pelafalan yang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia yang tidak memperhatikan nada. Dalam kurikulum pelajaran bahasa Mandarin tingkat SD, khususnya kelas tiga ke atas, siswa diharapkan mampu mendengarkan, menyebutkan, membaca dan menulis bilangan. Pembelajaran mengenal angka Mandarin dimulai dari bilangan dasar dan dapat diaplikasikan pada penyebutan nomor telepon. Selanjutnya materi ini bertahap pada penyebutan bilangan dengan skala ratusan atau lebih sering kemampuan pelafalan dan kelas siswa. Penggunaannya dalam operasi dasar aritmetika untuk kehidupan sehari-hari seperti halnya dalam penyebutan waktu dan keperluan berbelanja. Pembelajaran aritmetika dalam bahasa Mandarin relatif cukup susah, karena selain mampu melafalkan bilangan dengan benar, siswa harus mampu berhitung dengan tepat.Mengingat keterbatasan media cetak adalah tidak mampu mengakomodasi pembelajaran dalam mendengarkan khususnya pelafalan atau intonasi dengan benar. Hal ini menyebabkan timbulnya gap antara informasi pada buku teks dengan apa yang dipersepsikan oleh pembelajar. Penelitian ini mencoba untuk menjembatani keterbatasan tersebut dengan mengakomodasi media pembelajaran berbasis web yang juga melatih kemampuan dalam mendengarkan, sehingga gap antara informasi pada buku dengan pembelajar dapat direduksi. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan alternative baru sebagai model pembelajaran khususnya untuk bahasa Mandarin di Indonesia.
Kata kunci: Multimedia learning,, E-learning, spatial contiguity, Language learning
PENDAHULUAN
Bahasa Mandarin saat ini telah diakui sebagai salah satu bahasa resmi dari PBB. Bahasa ini juga termasuk sebagai bahasa yang memiliki jumlah petutur asli terbesar di dunia. Pesatnya perkem-bangan ekonomi dan industry di China [3] selama beberapa decade ini membuat bahasa Mandarin semakin diminati sebagai bahasa bisnis dan budaya [1]. Kenyataan tersebut membuat bahasa Mandarin kini menjadi bahasa International kedua yang paling banyak diminati setelah bahasa Inggris.
Di Indonesia, perkembangan dari bahasa asing khususnya Mandarin selama dekade terakhir ini
Post a Comment
Post a Comment