ABSTRAK - Code clone adalah menyalin sebagian kode program untuk digunakan kembali dengan atau tanpa modifikasi. Untuk mengurangi kecurangan code clone pada evaluasi mata kuliah pemrograman maka dirasa perlu menambahkan modul pendeteksi adanya code clone pada online judge yang digunakan sebagai sarana evaluasi pada beberapa mata kuliah pemrograman di program studi Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. Online Judge adalah sebuah perangkat lunak berbasis web yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kode program yang diunggah. Online judge pada penelitian ini adalah aplikasi open source yang sudah dimodifikasi.
Pendeteksi code clone yang dibuat mengacu pada metode pada penelitian Szymon Grabowski dan Wojciech Bieniecki berdasarkan statistik dan LCS (Longest Common Subsequence) dari kata kunci dari bahasa pemrograman C (keyword). Penelitian ini membandingkan kode program mahasiswa dalam evaluasi untuk dideteksi menggunakan pendeteksi code clone. Dari perbandingan yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa modul pendeteksi code clone pada online judge mampu mengurangi perilaku code clone yang dilakukan oleh mahasiswa. Nilai similaritas kode program yang dibandingkan semakin menurun pada evaluasi-evaluasi akhir setelah diberitahukan kepada peserta didik bahwa kode program mereka pada evaluasi akan dideteksi dengan pendeteksi code clone.
Kata Kunci code clone, online judge, LCS, kode program.
PENDAHULUAN - Dari pengalaman mengajar peneliti, setiap tahunnya masih didapatkan mahasiswa-mahasiswa yang melakukan kecurangan akademik selama evaluasi. Masih ditemukan adanya code clone yang dilakukan mahasiswa. Code clone adalah menyalin sebagian kode program untuk digunakan kembali dengan atau tanpa modifikasi (Selamat, 2010). Tentu saja code clone tidak diijinkan di dalam evaluasi mata kuliah pemrograman karena termasuk kecurangan akademik. Evaluasi adalah bagian dari tolak ukur hasil pembelajaran. Menurut artikel Rangkuti di kompasiana.com bahwa mahasiswa yang cenderung melakukan ketidakjujuran dalam bidang akademik maka akan cenderung melakukan beragam ketidakjujuran di dunia kerja (Rangkuti, 2012). Ketidakjujuran tersebut tentu saja akan mempengaruhi keterampilan (skill) yang dikuasai mahasiswa di masa depan karena mereka tidak benar-benar belajar. Oleh karena itu untuk terus meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang teknologi informasi maka dirasa perlu menambahkan modul pendeteksi adanya code clone pada online judge yang digunakan sebagai sarana evaluasi pada beberapa mata kuliah pemrograman di
Post a Comment
Post a Comment