ABSTRAK - Proses pengembangan perangkat lunak menggunakan outsouring virtual team development (VTD) memiliki banyak kelebihan diantaranya biaya produksi lebih murah, tersedia banyak tenaga ahli, dan waktu lebih kompetitif. Namun demikian banyak temuan resiko yang berdampat pada kualitas produk perangkat lunak yang dihasilkan. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tingkat kematangan dan tingkat kapabilitas proses pengembangan perangkat lunak pada VTD. Model yang digunakan untuk evaluasi dengan menggunakan CMMI for development versi 1.3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan representasi continuous dengan memilih praktik-praktik spesifik tertentu pada area proses CMMI level 2 dan level 3. Pengambilan data dilakukan dengan kuisioner online pada responden yang merupakan agensi kontraktor pada situs freelance market place upwork.com. Hasil dari penelitian ini menjadi strategi bagi unit organisasi atau perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing VTD dalam mengembangkan perangkat lunak yang berorientasi pada kualitas produk perangkat lunak yang dihasilkan.
Kata kunci : Evaluasi, Perangkat Lunak, Virtual Team Development, CMMI.
PENDAHULUAN - Pertumbuhan persaingan bisnis perusahaan atau organisasi membutuhkan dukungan dari industri perangkat lunak yang dapat menyesuaikan kebutuhan pengguna dalam menunjang semua aktifitas bisnis. Perangkat lunak akan terus berevolusi seperti penambahan kompleksitas fitur, perubahan proses bisnis, perbaikan error, penerapan teknologi terbaru, sehingga kualitas sistem perangkat lunak yang tinggi menjadi kebutuhan vital [1]. Perusahaan atau organisasi terutama di negara maju mengembangkan perangkat lunak menggunakan cara outsourcing kepada virtual team development (VTD) [1]. Beberapa situs yang cukup bereputasi menyediakan jasa outsourcing dalam mengembangkan perangkat lunak antara lain : elance.com, upwork.com, dan freelancer.com. Dengan cara outsourcing, perusahaan mendapatkan keuntungan diantaranya biaya produksi pengembangan jauh lebih murah, tersedia banyak tenaga ahli, waktu lebih kompetitif, dan dapat fokus pada bisnis utama perusahaan [2]. Namun demikian terdapat banyak kekurangan dan hambatan dalam menggunakan outsourcing VTD seperti perbedaan latar belakang budaya, perbedaan bahasa, minimnya pengawasan, lemahnya koordinasi dengan tim pengembang, kurangnya intensitas pertemuan antara VTD dengan client yang berakibat kesalahpahaman dengan kebutuhan yang diinginkan yang dipastikan akan berdampak pada kualitas produk perangkat lunak yang dihasilkan [3].
Post a Comment
Post a Comment