Abstrak - MIMO adalah singkatan dari Multiple Input Multiple Output. Teknologi ini diperkenalkan kali pertama oleh seorang ahli dari Bell Laboratories pada tahun 1984. Dengan teknologi MIMO, sebuah receiver atau transmitter menggunakan lebih dari satu antena, tujuannya adalah untuk menjadikan sinyal pantulan sebagai penguat sinyal utama sehingga tidak saling menggagalkan. MIMO juga memilki kelemahan, yaitu adanya waktu interval yang menyebabkan adanya sedikit delay pada antena saat mengirimkan sinyal, meskipun pengiriman sinyalnya sendiri lebih cepat. Waktu interval ini terjadi karena adanya proses dimana system harus membagi sinyal mengikuti jumlah antena yang dimiliki oleh perangkat MIMO yang jumlahnya lebih dari satu. Dalam sistemnya, MIMO tidak hanya menggunakan satu antena tetapi menggunakan dua atau lebih banyak (jamak) baik pada pemancar maupun penerimanya. Dengan menggunakan antena jamak tersebut mengakibatkan kinerja menjadi lebih baik, hal tersebut dapat dibandingkan dengan sistem Singel Input Singel Output (SISO). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk peningkatan efektivitas layanan dan keunggulan layanan komunikasi data dan seluler. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari kerangka berpikir metodologi penelitian sistem informasi yaitu dimulai dari tahap eksplorasi konsep, analisis, pengumpulan dan analisis data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian maka didapatkan bahwa semakin banyak antenna maka kapasitas sistem akan semakin besar pula..
Kata kunci: Kapasitas Sistem, Jumlah Antena, MIMO.
1. Pendahuluan
MIMO adalah suatu teknologi yang muncul menggunakan prinsip diversity dengan tujuan meningkatkan data rate dalam range yang lebih besar tanpa membutuhkan bandwidth atau daya transmisi yang besar. Performansi MIMO sendiri dipengaruhi oleh kombinasi jumlah antena pada pengirim dan penerima dan juga metode/algoritma deteksi MIMO-nya. Untuk bagian atas pada sistem mimo merupakan kanal sedangkan pada bagian bawah merupakan bagian signal processing dan coding. Komponen RF berada pada kanal karena mempengaruhi transfer function end-to-end (TF end-to- end). Dalam sistem ini, data Q dinyatakan dengan symbol vektor b (n) (n adalah indeks waktu) yang diencode kedalam kode x (n) yang berupa baseband kompleks diskrit time sebanyak dan data dalam bentuk discrete kompleks pada sisi pemancar. Bagian Coding mendistribusikan data tersebut (simbol) ke block pulse shaping. Block ini berfungsi untuk mengkonversi data sample time discrete menjadi sinyal kontinue dalam bentuk (ωx), dimana ω adalah frekuensi, selanjutnya akan disalurkan ke input dari kanal (pada bagian RF chain dan antena). Kanal () ωH menggabungkan sinyal input untuk memperoleh elemen output pada sistem penerimavektor sinyal rn()ωy. Filter yang sesuai kemudian memproduksi sample data dalam waktu discrete, dan selanjutnya space atau time decoder membangkitkan data kembali dalam domain waktu ke sisi penerima, Untuk kanal linier hubungan antara input dan output kanal sistem mimo ditulis dengan persamaan. Sistem Distributed Multiple Input Multiple Output (D-MIMO) atau yang dapat disebut dengan sistem mimo terdistribusi merupakan system komunikasi yang menggunakan beberapa antena pada satu sisi (dalam hal ini sisi pemancar) secara terdistribusi diantara port-port yang terpisah secara lebar. Dimana setiap port yang ada saling mengirimkan informasi ke satu penerima dengan cara tertentu. Perbedaan utama antara sistem D-MIMO dan C MIMO adalah terletak pada banyaknya antena yang berada pada satu sisi (pada kasus ini pada sisi pemancar) yang letaknya terdistribusi diantara portport yang terpisah
DOWNLOAD JURNAL
Kata Kunci : Jurnal, Jurnal Teknik Informatika, Jurnal Skripsi, Jurnal, Contoh Jurnal, Skripsi Teknik Informatika,Contoh Skripsi, Skripsi.
Post a Comment
Post a Comment