ABSTRAK
Sejalan dengan pertambahan usia, pada pria dan wanita akan terjadi penurunan kepadatan rambut. Pria memiliki bentuk alopesia khusus yang berhubungan dengan hormon testosteron dan kelainan genetik. Wanita juga memiliki bentuk yang khusus. Alopesia adalah keadaan rontok atau hilangnya rambut di daerah yang pada keadaan normal mempunyai rambut. Biasanya faktor penyebab alopesia adalah faktor eksternal dan faktor internal (keturunan). Kemajuan dunia teknologi sangat membantu dunia modern salah satunya adalah sistem pakar yang digunakan untuk mendeteksi suatu penyakit dalam dunia kedokteran. Sistem pakar digunakan untuk mendiagnosa penyakit alopesia agar lebih mudah dan cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendiagnosa serta memberikan solusi untuk penyakit alopesia yang terjadi pada manusia. Pembuatan sistem pakar ini menggunakan bantuan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio dot Net 2008 dengan database Microsoft Access 2007, Dengan metode inferensi yang digunakan adalah certainty factor. Hasil pengujian menunjukkan bahwa program ini masih membutuhkan pengembangan pada sisi gejala-gejala alopesia dengan pengembangan program sejenis dengan domain yang lebih luas.Certainty factor merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan.
Kata kunci : sistem pakar, alopesia areata, alopesia androgenika, certainty factor.
Pendahuluan
Penyakit kulit kepala merupakan suatu penyakit yang menyerang organ tubuh manusia di bagian kepala yaitu salah satunya adalah alopesia. Alopesia adalah keadaan rontok atau hilangnya rambut dari kulit yang pada keadaan normal mempunyai rontokan rambut yang sering diakhiri dengan kebotakan merupakan salah satu problema estetis yang ditakuti,oleh karena itu masalah kerontokan rambut perlu mendapat perhatian dan penanggulangan sedini mungkin. Sejalan dengan pertambahan usia, pada pria dan wanita akan terjadi penurunan kepadatan rambut. Pria memiliki pola kebotakan khusus yang berhubungan dengan hormon testosteron. Jika seorang pria tidak menghasilkan testosteron (akibat kelainan genetik), maka dia tidak akan memiliki pola kebotakan tersebut. Wanita juga memiliki pola kebotakan yang khusus. Alopesia paling sering terjadi pada kulit kepala, biasanya terjadi secara bertahap dan bisa seluruh kulit kepala kehilangan rambutnya (alopesia totalis) atau hanya berupa bercak-bercak di kulit kepala. Sekitar 25% pria mulai mengalami kebotakan pada usia 30 tahun dan sekitar duapertiga pria menjadi botak pada usia 60 tahun.
Peneliti : Bebby Desy Natalina
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut ini :
Keywords : Jurnal Metode Certainty Factor , sistem pakar, Jurnal Teknik Informatika, Jurnal Skripsi, Jurnal, Contoh Jurnal, Skripsi Teknik Informatika, Contoh Skripsi Teknik Informatika ,Contoh Skripsi, Skripsi.
Post a Comment
Post a Comment